Keluar dari Lubang Jarum, Liverpool Berada di Jalur Juara
Memulai kampaye Liga Inggris musim 2020/2021, kita tidak dapat sewenang-wenang memandang liverpool lakukan start jelek dibandingkan team lain. Kenyataannya sampai minggu kesebelas sudah mengepak 24 point berawal dari 7 kemenangan, 3x bermain imbang dan sekali kalah.
Pencapain kali ini tidak segemilang perolehan musim kemarin: jumlah laga yang serupa cuman kehilangan dua point ketika berkunjung ke basis Manchester United diminta bermain seri 1-1.
Walaupun telah kehilangan 9 point, tetap Liverpool dapat bicara banyak di tangga klassemen, sekarang ini menempati di urutan ke-2, mempunyai point yang serupa dengan Tottenham puncak klassemen, tetapi cuman kalah agresivitas gol. Dan cuman beda dua dan tiga point team yang ada di urutan ke-3 dan ke-4.
Saat Liga Inggris baru mainkan minggu ke-4, menyaksikan bagaimana Liverpool hampir terus kecolongan di tiap pertandingan, cuman sekali clean sheet ketika berkunjung ke basis Chelsea. Pertandingan pertama saja telah dikejuti oleh Leeds yang sukses membobol Alisson Backer sampai 3x, walau sebenarnya sedang main di Anfield. Dan surprise yang sebenarnya itu ketika berkunjung ke Villa Park basis Aston Villa.
Tidak ada yang akan menduga, si juara bertahan akan kalah benar-benar malu-maluin dengan team yang musim kemarin terseok-seok di papan bawah, nyaris terdegradasi. Tidak main-main, Liverpool dihajar oleh tuan-rumah 7-2. Ini benar-benar malu-maluin dan satu penyimpangan untuk team raksasa yang sudah menyuap 6 tropi Liga Champions.
Sebab catatan minor ini, cuman empat pertandingan telah kecolongan 11 gol dan permainan Liverpool yang sangat berlainan dibanding musim-musim awalnya, seakan strategi Jurgen Klopp telah bisa dibaca oleh team musuh, beberapa pandit football, begitu teburu-buru memberi keputusan berkenaan hari esok Liverpool yang disangsikan menjaga titel juara Liga Inggris. Nama Liverpool seperti disisihkan dari daftar calon juara.
Kebimbangan pada perform Liverpool makin besar saja, cuman seminggu sesudah dihajar Aston Villa, Liverpool memainkan derby merseyside, jadi tamu Everton yang sampai minggu itu berhasil menempati posisi teratas klassemen. Pertandingan yang penuh emosi itu memaksakan Liverpool share point dengan saudara tuanya.
Sesudah sinetron VAR yang tega menggagalkan gol Henderson di injury time semestinya menghasilkan gol kemenangan untuk Liverpool, dan sinetron tackle berutal Pickford pada Virgil van Dijk yang mewajibkan bek terhebat ini mengakhiri pertandingan lebih awal, menyisih sepanjang beberapa bulan oleh luka ACL yang dialaminya.
Bukan itu saja saja di ujung pertandingan, pemain tengah baru Liverpool Thiago Alcantara mendapatkan tindakan tidak menyenangkan sesudah mendapatkan tackle seram dari Richalson. Meskipun luka yang dirasakan Thiago tidak separah Van Dijk. Kenyataannya sampai saat ini Thiago masih tidak dapat bermain, dia sudah melepaskan banyak pertandingan padat yang sudah dijalani Liverpool.
"Bermain tiada Van Dijk, Liverpool akan kehilangan banyak point," lebih kurang demikianlah perkataan salah satunya pandit lokal waktu memberi komentar kondisi Liverpool waktu itu, videonya ditayangin di youtube.
Pandit bermulut besar ini begitu optimis, seakan-akan Liverpool jadi team yang kurang kuat sepanjang Van Dijk tidak ada dam line up, team yang rawan dibobol oleh musuh. Apa lagi benar-benar waktu itu kiper khusus Liverpool, Alisson Backer masih luka.
Liverpool bukan team kaleng-kaleng, yang dapat juara cuman tergantung satu atau dua pemain saja. Di bawah instruksi salah satunya pelatih terhebat di dunia sekarang ini, Liverpool masih jaga maruahnya selaku team besar di tanah Inggris yang bermain dengan penekanan segi kolektivitas.
Mujur Alisson dapat kembali lagi sembuh sesudah lukanya Van Dijk dan Thiago, meskipun berkesan susah raih clean sheet tetapi Liverpool masih sukses raih tiga point dan sanggup berkompetisi di kelas atas klassemen.
melatih teknik cupang ayam filipina Tiada Van Dijk yang diikuti selanjutnya luka beberapa pemain utama Liverpool, ucapkanlah Fabinho, Matip, Henderson, Trent Alexander Arnold, Jao Gomez, Nabi Keita, Milner, sebelumnya ada Chamberlain, Shaqiri sempat sembuh tetapi selanjutnya kembali lagi luka. Dan Mohamed Salah sempat melepaskan satu pertandingan waktu hadapi Leicester City sebab terinsfeksi virus corona.
Kondisi Liverpool semacam itu benar-benar ada dalam kekalutan. Kritis bek, hingga harus beberapa pertandingan mainkan pemain muda yang belum punyai jam terbang bermain di panggung sebesar Liga Inggris atau Liga Champions, minimnya inisiator di baris tengah akan meghambat supply bola ke baris depan hingga ditengarai Liverpool kesusahan menjebol gawan musuh tetapi rawan kecolongan oleh musuh.
Namun yang berlangsung tidak sama seperti yang diprediksikan, Liverpool teruslah kuat walaupun bermain tiada pemain inti. Memang permainan Liverpool benar-benar berlainan dibanding waktu turunkan full tim, terlihat ada dalam kesusahan oleh desakan yang ada. Tapi seburuk-buruk permainan Liverpool di lapangan, mereka masih dapat raih point.
Di Liga Inggris, kapan Liverpool kalah semenjak Van Dijk tidak main dan badai luka beberapa pemain utamanya? Tidak sekali juga. Liverpool malahan semakin banyak mencetak kemenangan dan cuman 2x seimbang, waktu menantang Manchester City dan Brighton dan Hove Albion. Ini menunjukkan pemain Liverpool itu bermental juara, pada kondisi apa saja masih dapat mencetak kemenangan.
Benar-benar tidak adil benar-benar dan prematur menghakimi, karena hanya tim Liverpool dalam permasalahan semacam ini, tiba-tiba dipandang bukan calon paling kuat untuk jadi jawara. Walau sebenarnya disamping yang bertepatan, berkesan buta pada team-team lain, seakan-akan cuman Liverpool yang dalam permasalahan, seakan-akan team big six prima musim ini.
Faktanya tidak demikian. Chelsea yang punyai beberapa pemain baru sempat kesusahan diawal-awal, meskipun makin kesini makin memperlihatkan perkembangan, tetapi tetap dengan mainkan jumlah pertandingan yang serupa, Chelsea masih di bawah dua point dari Liverpool dan Tottenham. Duet Manchester memulai start yang jelek. Arsenal apa lagi, saat ini masih juga dalam kesusahan, tiga strip dair zone kemunduran.
Everton yang sempat menuncaki klassemen beberapa minggu, digadangkan selaku calon juara, semenjak ditahan seimbang Liverpool, tidak dapat kembali menang, kembali pada setel pabrik selaku team medioker. Leicester City juga masih kurang stabil dari pertandingan ke pertandingan.
Bagaimana dengan Tottenham? memang seharusnya dianggap pencampian team garapan Jose Mourinho itu benar-benar mengagumkan. Ia bukan hanya sanggup menang waktu menantang team medioker atau team gurem, hadapi team-team kelas atas juga tidak kesusahan. Menang besar 6-1 menantang Mancheter United. Mengalahkan Manchester City dan Arsenal dengan score sama 2-0. Dan meredam seimbang Chelsea 0-0.
Tetapi rintangan sebenarnya ialah pada minggu ke-13, berkunjung ke Anfield hadapi Liverpool, sekalian menjadi gelaran persaingan perebutan status pucuk klassemen, bila semasing team meraih kemenangan di minggu keduabelas.
Perlahan Liverpool sukses keluar dari lubang jarum. Ini sudah dipertunjukkan oleh Salah CS. tiada Alisson Backer di bawah garis gawang, Liverpool sukses menang besar 4-0 atas Wolves. Pertandingan seterusnya di panggung Liga Inggris berkunjung ke basis Fulham akhir minggu kelak, di atas kertas Liverpool sudah pasti difavoritkan. Bukan tidak dapat mencetak kemenangan besar.
Sama seperti yang kita saksikan saat ini, satu-satu pemain Liverpool yang sempat luka kembali lagi bermain, dimulai Hendreson dan Matip dan Fabinho. Yang terbaru Alexander Arnold dan Nabi Keita. Minggu kedepan Alisson Backer kembali lagi. Thiago dan Chamberlain ditengarai dapat kembali lagi latihan dalam kurun waktu dekat.
Pertandingan menantang Wolves tempo hari, Liverpool memperlihatkan permainan yang benar-benar kompak dari semua ini, dapat dipandang itu ialah titik awalnya perkembangan Liverpool, yang sudah lolos dari badai.
Liga Inggris akan makin memikat, kompetisi ketat sekali. Dan sudah pasti Liverpool masih sanggup berkompetisi, masih ada di lajur juara. Bukan narasi dongeng dan kami tidak kaget bila Liverpool sanggup menjaga titel juara musim ini.